Aku tidak suka dokter

Profesi yang banyak diincar oleh kaum muda sekarang ini adalah dokter. Banyak diantara mereka yang ingin jadi dokter karena lapangan pekerjaan seorang dokter sangat menjanjikan. Setelah selesai koas, pada dokter muda atau apalah namanya akan sangat mudah diangkat menjadi seorang dokter. Bila begitu banyak yang ingin menjadi dokter, siapa yang akan menjadi pasien? Data statistic menunjukkan ada begitu banyak calon mahasiswa Fakultas Kedokteran tiap tahunnya yang berbanding lurus dengan pertumbuhan dokter-dokter masa depan. Namun sangat disayangkan, kuantitas berbanding terbalik dengan kualitas. Hal ini menyebabkan aku tidak percaya sepenuhnya sama dokter-dokter yang ada. Mereka telah banyak mengecewakanku. Diantara beberapa kasus yang membuat aku bertambah geram dengan dokter adalah, banyaknya masyarakat yang berobat ke luar negeri. Ayahku divonis diabetes, padahal tidak. Gigiku ditambal dua kali dalam dua hari, dan keduanya lepas lagi.

Faktanya, seorang gubernur Aceh ketika sakit berat, beliau lebih memilih berobat ke luar negeri. Di Negara tetangga, pengobatannya terjamin dengan harga yang tidak terlalu mahal seperti halnya berobat di dalam negeri. Dan yang terjadi di lapangan adalah, begitu banyaknya orang yang blebih memilih berobat di Negara tetangga Continue reading “Aku tidak suka dokter”